.
Hari ini kelas 12 SMA Madania berkunjung ke Universitas Indonesia di Depok, dalam rangka University Visit yang merupakan acara tahunan.
Kami berangkat dari sekolah sekitar jam setengah delapan pagi. Sesampainya di sana, kami langsung diarahkan ke ruang seminar Fakultas Kesehatan Masyarakat. Di sana, kami diberi presentasi singkat seputar UI, jalur masuk, program beasiswa, biaya kuliah, dan sebagainya oleh perwakilan humas di sana.
Masalah biaya adalah yang paling menarik perhatianku.
Ternyata, UI sangat fleksibel mengenai biaya kuliah. Range-nya antara Rp. 100.000 (paling sedikit) sampai Rp. 5.000.000, tapi tergantung fakultasnya juga. Yang kelas internasional, pastinya lebih mahal.
Katanya, masalah biaya kuliah, uang pangkal dan lainnya dibicarakan setelah semua ujian masuk selesai dan diterima. Tidak seperti beberapa universitas lain, yang baru mau masuk sudah ditagih "Bisa bayar uang pangkal berapa?".
Salah satu prinsip UI adalah tidak ada seorangpun yang tidak bisa berkuliah karena masalah biaya. Misalnya seorang mahasiswa mendadak keluarganya bangkrut dan tidak sanggup meneruskan pembayaran kuliahnya, mahasiswa tersebut tidak langsung dikeluarkan melainkan diajak diskusi kembali dan diberi keringanan. Tidak ada mahasiswa yang dibiarkan putus kuliah karena masalah uang. Kalau DO karena masalah akademik, itu lain soal.
Bahkan, katanya, ada mahasiswa yang uang kuliahnya hanya Rp. 100.000 per bulannya (kalau tidak salah) dengan uang pangkal NOL RUPIAH alias tanpa uang pangkal. Universitas yang men-support semuanya. Berhubung UI sekarang bukan lagi berstatus universitas negeri melainkan termasuk badan hukum milik negara (kalau tidak salah lagi), UI dapat mengelola keuangannya sendiri. Biaya untuk men-support anak-anak yang berkekurangan itu pun, didapat dari usaha-usaha eksternal dan internal yang dilakukan pihak UI, yang mana pendapatannya cukup besar :)
Jadi, menurut beberapa mahasiswa dan mahasiswi di sana yang juga sempat sharing dengan kami, jika ingin masuk UI yang diperlukan adalah DUIT: Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Talenta (apa salah ya?? :p). Intinya, bukan masalah uang yang dipentingkan.

Setelah presentasi singkat di FKM, siswa siswi SMA Madania dipisah menjadi dua kelompok berdasarkan jurusannya, IPA dan IPS. Anak-anak Arts bergabung dengan kelompok IPS. Dua orang anak IPA, Dhan dan Tata juga ikut dengan kelompok IPS karena mereka berencana masuk ke jurusan IPS, bukan IPA. Salah jurusan tuh mereka :p
Anak-anak IPA tetap tinggal di FKM untuk meneruskan presentasi tentang FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat). Sedangkan anak-anak dalam kelompok IPS (termasuk anak-anak Arts dan 2 anak IPA nyasar itu) pergi menuju FE (Fakultas Ekonomi). Aku termasuk di dalam kelompok yang IPS ini.
Di FE, kami diberi presentasi singkat lagi, kali ini mengenai FE. Yang memberi presentasi adalah seorang masasiswa akutansi, yaitu Kak Bagus. Setelah presentasi, dibuka sesi tanya-jawab dan sharing lagi. Dalam sesi ini, Kak Bagus ditemani 3 orang temannya yang lain, 1 cowo dan 2 cewe. Aku lupa nama mereka :p
Katanya, biarpun FE itu jurusan IPS, tapi mayoritas yang berhasil masuk ke fakultas ini adalah anak-anak dari jurusan IPA. Mengapa?
Sebenarnya, ditinjau dari penguasaan bidang jelas lebih unggul anak-anak dari jurusan IPS karena mereka sudah dari SMA mendapat mata pelajaran akutansi, ekonomi, dan sebagainya sedangkan anak IPA tidak. Tapi, anak IPA ternyata cenderung lebih kuat di matematika dasarnya, yang merupakan salah satu bidang yang diujikan dalam ujian masuk fakultas ini. Masalah mental juga menentukan. Jangan sampai kita terlalu gelisah dan tegang saat ujian masuk, karena akan mempengaruhi performa kita juga. Ada yang sama sekali tidak diterima hanya karena lupa mengisi kode soal. Itu kan tidak lucu banget :(
Walaupun mayoritas anak IPA yang berhasil lolos masuk ke FE, keunggulan anak IPS yang minoritas tetap terbukti. Saat menghadapi mata kuliah akutansi dan sebagainya, anak IPS sudah teradaptasi sejak SMA dan dapat menjalaninya dengan lebih baik dan santai. Sedangkan bagi anak IPA, mata pelajaran akutansi dan lainnya itu adalah suatu hal yang baru, karena itu mereka harus berusaha lebih keras dibandingkan anak IPS setelah masuk ke FE. Jadi, jangan putus semangat ya, anak IPS! :)
Pada saat sesi tanya-jawab, ada macam-macam pertanyaan yang anak-anak IPS Madania ajukan. Dari yang serius dan penting, sampai yang aneh-aneh seperti:
1.
Adri: "Kalo saya mau jadi PNS dari FE gimana?"
2.
Diza: "Saya eh... saya mau tanya!" (tunjuk tangan) "Boleh pinjem jaketnya ga?"
Kak Bagus kontan ketawa dan melepas jaket kuning khas Universitas Indonesianya. Tapi ternyata kebesaran buat Diza yang badannya kecil. Jadi jaket kuning teman cewenyalah yang akhirnya Diza pakai. Abis itu, Diza foto-to sama kakak-kakak itu deh xD
Bagus, Diza! Itu doa, lho. Semoga tahun depan Diza bisa mengenakan jaket kuning UI miliknya sendiri. Amiiin!
Setelah presentasi FE, kami tour sedikit di seputar lokasi FE. Setelah itu, foto bersama di depan air mancur yang ada lambang UI di tengahnya. Katanya, dari semua fakultas, air mancur berlambang UI itu cuma ada di FE. Sampai-sampai ada mahasiswa-mahasiswi dari fakultas lain yang datang ke FE cuma untuk foto-foto di depan air mancur itu :D
Setelah dari FE, kami, kelompok IPS, pergi lagi ke fakultas lain yaitu Fakultas Psikologi. Di sana kami diberi presentasi singkat lagi. Kali ini yang presentasi adalah Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa; BEM itu seperti OSIS di dunia kuliah) dan dua orang mahasiswi anggota BEM bagian humas di FP itu.
Katanya FP membuka banyak sekali tawaran beasiswa, bahkan sampai berlebih.
Mahasiswa FP mayoritas perempuan, entah kenapa.
Dari seluruh fakultas, cuma kantin FP yang punya view ke arah danau :)
Setelah dari FP, kami pun pulang.
Saat perjalanan pulang, cuaca sangaaat puanas. Saking panasnya, dari kejauhan kita bisa melihat uap panas seperti yang kita lihat di atas kompor kalau kita lagi masak. Ckckck
Mana macet, lagi. Capee lagi. Lapeer, lagi. Haduh..
Cari restoran padang buat pesen makanan bawa pulang, susah. Akhirnya ketemu juga tempat makan yang enak parkirnya buat bus yang kami pakai. Anak-anak pun pada turun beli makanan bawa pulang.
Sekitar jam 3, kami pun sampai lagi di sekolah dan pulang ke rumaah x)
Akhirnya.
Begitulah kira-kira University Visit tahun ini.
0 comments:
Post a Comment