Sunday, May 23, 2010

Kenapa Pemburu Emas Tak Kunjung Kaya...

 .
Sore ini aku nonton acara Para Pemburu di Trans TV. Di episode kali ini, mereka meliput tentang para 'pemburu' emas. Betapa gigih dan beresiko usaha para pemburu emas tradisional itu mencari emas untuk disetorkan pada perantara supplier, tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan. 

Masyarakat dengan elok memakai perhiasan dari emas, dengan anteng duduk di cafe, jalan di mall, ketawa ketiwi dengan rasa bangga memakai emas-emas itu. Emas yang diperoleh dari usaha keras dan bahkan mempertaruhkan nyawa para pemburu emas....

Aku baru tahu, kalau mencari emas itu tidak cukup hanya mengorek-korek tanah di permukaan saja... disaring dari air, dan sebagainya itu. Kalau hanya mencari dengan cara seperti itu saja, hasil yang diperoleh sangatlah sedikit. Butiran-butiran kecil emas yang mereka dapatkan, bahkan tidak memenuhi seperdelapan dari tutup botol air mineral....
Karena itu mereka (biasanya laki-laki) yang masih muda dan kuat menggali sumur-sumur yang dalamnya bisa mencapai 25 meter lebih ke bawah tanah, dan masuk ke dalamnya dengan hanya berbekal seutas tali tambang sepanjang kurang lebih 30 meter serta karung-karung untuk menampung bebatuan yang mereka ambil dari dalam tanah itu. Bebatuan yang mengandung emas itu ada alurnya, jadi tidak hanya satu tempat saja. Karena itu sumur galian bisa berkelok-kelok di kedalamannya, mengikuti alur bebatuan emas itu berada. Aku ngeliat mereka masuk ke sana aja sudah serem.... Apa jadinya kalau longsor? Kalau talinya putus??
Tapi ternyata para pemburu emas itu punya perkiraan juga, berdasarkan pengalaman. Di saat musim hujan, mereka tidak masuk sumur... takut longsor. Sementara itu mereka ikut para ibu-ibu dan nenek-nenek dan kakek-kakek yang sudah tidak sanggup keluar masuk sumur, mendulang emas di permukaan. 

Sudah sedemikian rupa usaha mereka, tetap saja hasil yang mereka peroleh dalam sehari tidak lebih dari Rp. 25,000,- ... kalau beruntung, paling banyak bisa Rp. 30,000,- . Segitu sudah bisa untuk makan 3 hari ke depan.... 


Pantas saja pemburu emas, walaupun yang diburu adalah emas, dan emas-emas yang bisa kita temukan di pasaran sebagian adalah hasil dari jerih payah mereka, tetap saja mereka tidak kunjung kaya. 

Emas yang mereka setorkan dibeli dengan harga lama (lamanya entah ukuran harga dari jaman kapan), tidak mengikuti fluktuasi harga emas di pasaran. Emas dari mereka bisa dibeli tidak lebih dari seratus ribu, sementara di pasaran bisa mencapai jutaan atau lebih.... Supplier-nya saja yang kaya, pemburu emasnya tetap miskin (wong pake harga lama.. kapan majunya) -_-
.









foto: tempointeraktif.com

0 comments:

Post a Comment